GENETIKA PERSILANGAN 2 [PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL]
Kenapa disebut penyimpangan semu hukum Mendel?
oke, kita kembali ke pembahasan persilangan dua sifat beda :
misal A= asam, a=manis, B=Bulat, b= lonjong,
P1 : AaBb x AaBb
G1 : AB, Ab,aB, ab AB, Ab,aB, ab
F1 : AaBb 100 %
JIKA F1 disilangkan dengan sesamanya,
AaBb X AaBb
MAKA akan dihasilkan Fenotip sebanyak 4 Macam dengan perbadingan
9[AB] : 3[Ab] : 3 [aB] :1[ab]
9Asambulat :3Asamlonjong: 3Manisbulat :1Manislonjong
Jadi kesimpulannya
- Fenotip yang dihasilkan dari persilangan Dihibrid heterozigot sempurna adalah
9:3:3:1 [berjumlah 16] dan - Setiap gen masing-masing menentukan fenotip tertentu.
Jika kedua aturan ini dilanggar maka disebut dengan penyimpangan hukum Mendel
BERIKUT ADALAH PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
1. GEN KOMPLEMENTER
adalah kemunculan suatu sifat asli jika terdapat minimal 2 gen dominan dari lokus yang berbeda, jadi gen dari berbeda lokus harus saling melengkapi untuk memunculkan sifat asli [komplemen]. Pada penyimpangan ini hanya ditemukan 2 fenotip, misal ungu atau albino [putih], Contohnya pada bunga Latyrus odoratus yang mempunyai dua warna, yaitu ungu dan putih. Ungu disini dianggap adalah warna yang seharusnya muncul dan warna ini akan muncul jika minimal ada satu gen dari 2 gen yang berbeda, yaitu gen C dan gen P.
CCPP = ungu,
CcPp = ungu,
ccPP= putih,
Ccpp= putih
Mari kita coba silangkan heterozigot sempurna seperti yang di lakukam Mendel
P : CcPp [ungu] × CcPp [ungu]
Sesuai aturan Mendel hasilnya adalah
9 [CP] : 3[Cp] : 3 [cP] : 1[cp]
ungu : putih : putih : putih
Jadi hasil dari persilangann yang seharusnya 9:3:3:1 menjadi 9 : 7 [9 ungu : 7 putih]
2. POLIMERI/POLIGEN
Disebut juga dengan gen kumulatif, dimana gen yang berbeda lokus akan menentukan karakter yang sama, semakin banyak gen dominan maka karakternya akan semakin kuat, misalnya warna bunga, tinggi badan, warna kulit dll. Misalnya pada kulit biji gandum yang merah dan putih, terdapat dua gen seharusnya diberi huruf yang berbeda tapi karena menentukan karater yang sama, biasanya selalu diberi huruf yang sama dan hanya diberikan angka untuk membedakan gen, misal
M1m1M2m2 = merah [muda]
m1m1m2m2 = putih
jadi semakin banyak gen M1 dan M2 maka warna merah akan semakin kuat. Sebenarnya M1M1M2M2 sama saja jika kita tuliskan dalam bentuk AABB, tapi penyamaan huruf menjadi M1 dan M1 untuk memberikan notifikasi jika ini adalah penyimpangan polimeri.
Mari kita coba silangkan heterozigot sempurna seperti yang di lakukam Mendel
P : M1m1M2m2 [merah] × M1m1M2m2[merah]
Sesuai aturan Mendel hasilnya adalah
9 [M1M2] : 3[M1m2] : 3 [m1M2] : 1[m1m2]
merah : merah : merah : putih
Jadi hasil dari persilangann yang seharusnya 9:3:3:1 menjadi 15 : 1 [15 merah: 1 putih]
3. KRIPTOMERI
adalah tersembunyinya suatu sifat [kriptos/tersembunyi] dan sifat ini akan muncuk ketika ada gen beda lokus yang bertemu, misalnya pada bunga Linnaria maroccana. Terdapat dua gen yang menetukan warna dan ph,
a = tidak punya piqmen
B= ph vakuola basa
b= ph vakuola asam
Warna piqmen ditentukan oleh ph vakuola, warna akan ungu jika ada piqmen [A] dan ph basa [B], warna piqmen akan merah jika ada piqmen [A] dan ph asam [b], warna akan putih jika tidak ada piqmen [aa] tanpa perlu melihat ph.
AABB= UNGU, AaBb= ungu, AAbb= merah, aaBB=putih
Mari kita coba silangkan heterozigot sempurna seperti yang di lakukam Mendel
P : AaBb [ungu] × AaBb [ungu]
Sesuai aturan Mendel hasilnya adalah
9 [AB] : 3[Ab] : 3 [aB] : 1[ab]
Ungu : merah : putih : putih
Jadi hasil dari persilangann yang seharusnya 9:3:3:1 menjadi 9:3:4 [9 ungu: 3 merah : 1 putih]
4. EPISTASIS & HIPOSTASIS
Epistasis & hipostasis mirip dengan istilah dominan & resesif, perbedaannya dominan dan resesif berlaku untuk satu gen, misal gen H dominan terhadap h dan h resesif terhadap H. Sedangkan Epistasis & hipostasis berlaku untuk beda gen, misal pada kulit biji gandum terdapat 2 gen yang menentukan warna kulit :
HHkk = hitam hhKK = Kuning HHKK = HITAM, seharusnya menurut Mendel sifat hitam dan kuning muncul bersamaan, ternyata Hitam menutupi kuning padahal mereka berbeda gen. Jadi kita tidak boleh mengatakan H dominan terhadap K tapi yang benar adalah H epistasis [penutup] terhadap K hhkk = putih
Mari kita coba silangkan heterozigot sempurna seperti yang di lakukam Mendel
P : HhKk [Hitam] × HhKk [Hitam]
Sesuai aturan Mendel hasilnya adalah
9 [HK] : 3[Hk] : 3 [hK] : 1[hk]
Hitam : Hitam : Kuning : putih
Jadi hasil dari persilangann yang seharusnya 9:3:3:1 menjadi 12:3:1 [12 hitam: 3 kuning: 1 putih]
5.ATAVISME
Adalah interaksi yang terjadi antargen berbeda lokus yang mengakibatkan munculnya sifat baru, Contohnya pada jengger/pial ayam dimana pial ayam awalnya ditentukan oleh gen R/r dan gen P/p.
Gen R = rose/ mawar
Gen P = Pea/ Biji
RRpp > Rose
rrPP > Pea
RRPP > Walnut/Sumpel, Seharusnya menurut Mendel Rose dan Pea muncul bersamaan karena mereka gen yang berbeda tapi kenyatannya bukan seperti itu, Justru yang muncul adalah Sifat baru , yaitu WALNUT/SUMPEL
rrpp> Single/bilah [sifat baru]
Jadi penyimpangan terjadi karena adanya interaksi antara beda gen, yaitu gen R/r dan P/p padahal mereka beda tempat pada kromosom.
Mari kita coba silangkan heterozigot sempurna seperti yang di lakukam Mendel
P : RrPp [walnut] × RrPp [Walnut]
Sesuai aturan Mendel hasilnya adalah
9 [RP] : 3[Rp] : 3 [rP] : 1[rp]
Walnut : Ros : Pea : single
Jadi tidak ada penyimpangan di perbandingannya, tapi hanya di sifat baru yang muncul 5.