“Misteri Statur: Mengapa Orang Eropa Lebih Tinggi dan Apakah Orang Indonesia Dapat Menyamainya?”

Diposting pada

KOK ORANG BARAT TINGGI-TINGGI BANGET YA?

Tinggi badan yang lebih pendek pada orang Indonesia bisa dijelaskan karena beberapa alasan. 

Pertama, faktor genetik atau keturunan memainkan peranan penting. Misalnya, di daerah Flores, tinggi badan rata-rata orang-orangnya memang lebih pendek dibandingkan dengan banyak tempat lain di dunia.

Kedua, faktor lingkungan dan gizi juga berpengaruh. Misalnya, di Jawa, orang-orang yang tinggal di kota besar biasanya lebih tinggi dibandingkan mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini mungkin karena akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan di kota-kota besar.

Selain itu, seiring waktu, tinggi badan orang Indonesia secara umum sedikit bertambah karena perbaikan dalam gizi dan kesehatan. Studi menunjukkan bahwa setiap dekade, tinggi badan rata-rata orang Indonesia bertambah sedikit. Peningkatan ini dikaitkan dengan perbaikan dalam pendidikan dan peningkatan pengeluaran untuk makanan yang lebih bergizi.

Jadi, tinggi badan yang lebih pendek pada banyak orang Indonesia adalah hasil dari kombinasi faktor genetik, kondisi lingkungan, dan nutrisi yang mereka dapatkan. Perubahan dalam faktor-faktor ini seiring waktu juga menyebabkan perubahan dalam tinggi badan rata-rata. 

Kemungkinan tinggi badan rata-rata orang Indonesia akan sama dengan tinggi badan rata-rata orang Eropa di masa depan tergantung pada beberapa faktor penting. Faktor-faktor ini termasuk genetika, gizi, kesehatan, dan kondisi lingkungan.

1. Genetika: Genetika memainkan peran penting dalam menentukan tinggi badan. Karena populasi memiliki latar belakang genetik yang berbeda, ada variasi alami dalam tinggi badan di seluruh dunia. Namun, faktor genetik tidak sepenuhnya menentukan tinggi badan; lingkungan dan gizi juga berperan penting.

2. Gizi dan Kesehatan: Gizi yang baik selama masa pertumbuhan sangat penting untuk mencapai potensi tinggi badan maksimal. Peningkatan akses ke makanan yang bergizi dan layanan kesehatan, serta peningkatan kondisi hidup dan sanitasi, dapat berkontribusi pada pertumbuhan tinggi badan.

3. Kondisi Lingkungan dan Sosial-Ekonomi: Perubahan dalam kondisi sosial-ekonomi, seperti peningkatan pendidikan dan standar hidup, dapat berdampak positif pada tinggi badan.

4. Tren Sekuler: Tren sekuler menunjukkan bahwa tinggi badan rata-rata di banyak populasi telah meningkat selama beberapa generasi terakhir karena perbaikan dalam gizi dan kesehatan. Ini terlihat di banyak negara, termasuk Indonesia.

Meskipun ada potensi untuk peningkatan tinggi badan di Indonesia karena perbaikan dalam faktor-faktor ini, mencapai tinggi badan rata-rata yang sama dengan orang Eropa mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama. Ini karena selain faktor lingkungan dan gizi, komponen genetik juga berperan. Selain itu, perbedaan tinggi badan antara populasi bisa juga dipertahankan oleh variasi genetik alami dan adaptasi historis terhadap kondisi lingkungan yang berbeda.

Dengan demikian, meskipun mungkin terjadi peningkatan tinggi badan di Indonesia seiring dengan perbaikan gizi dan kondisi hidup, mencapai tinggi rata-rata yang sama dengan populasi Eropa adalah proses yang kompleks dan bisa jadi tidak tercapai dalam waktu dekat. Namun, peningkatan tinggi badan secara umum adalah mungkin dengan perbaikan terus-menerus dalam kesehatan dan gizi.

SUMBER

Artikel dari Ancient Origins yang membahas tentang tinggi badan di Flores dan perbandingannya dengan Homo floresiensis, dikenal sebagai “Hobbit”. Artikel ini memberikan perspektif sejarah dan evolusi tentang tinggi badan di Indonesia, khususnya di Flores​​.

Penelitian yang diterbitkan di BMC Public Health, mengenai tren sekuler dalam tinggi badan orang dewasa Jawa. Studi ini menunjukkan perbedaan tinggi badan antara penduduk perkotaan dan pedesaan serta peran gizi dan kondisi sosial-ekonomi dalam menentukan tinggi badan​​.

Gambar Gravatar
seorang guru biology bimbel lulusan S1 yang suka menulis dan membuat konten video

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *